Anda yang tinggal di wilayah Kelurahan Rawamangun dan sekitarnya kemungkinan besar tahu tempat ini. Pasar Sunan Giri terletak di salah satu sudut persimpangan antara Jalan Balai Pustaka dan Jalan Sunan Giri, di seberang RM Sederhana. Daerah ini hampir selalu ramai dari pagi hingga petang, karena dekat dengan beberapa sekolah dan tempat makan.
Sebenarnya saya tidak pernah bermasalah dengan tempat ini, bahkan sering memanfaatkan fasilitas parkir di situ bila kebetulan ada keperluan di sekitar daerah ini. Tetapi hari rabu petang kemarin, tanggal 4 Juni 2008, saya mengalami kejadian yang kurang baik.
Bermula dari keinginan anak tertua saya, Wina (6 th), yang sore itu ingin sekali makan ayam pop di RM Sederhana. Dia memang suka sekali menu yang satu itu. Jadi, demi anak, biarpun istri saya sudah masak di rumah, saya tetap membawanya, beserta istri dan anak kedua saya, Raina, ke rumah makan padang tersebut sepulang dari menjemput istri di tempatnya mengajar. Dan seperti yang sering saya lakukan sebelumnya, saya memilih untuk masuk ke halaman parkir Pasar Sunan Giri, karena malas parkir di pinggir jalan. Waktu saya masuk pelataran parkir, hari sudah mulai gelap. Saya sengaja parkir di salah satu sudut parkiran yang paling dekat dengan RM Sederhana, agar kami tidak harus berjalan terlalu jauh. Ketika keluar dari kendaraan, saya melihat ada beberapa pria sedang duduk-duduk tidak jauh di arah belakang. Ada perasaan tidak enak yang memberitahu saya untuk memindahkan kendaraan lebih dekat ke loket parkir, tapi tidak saya hiraukan karena toh kami tidak akan berlama-lama di rumah makan. Belakangan saya baru tahu bahwa istri saya pun mempunyai firasat yang sama.
Singkat kata, selesai makan, kami kembali ke mobil. Saya lihat sekelompok pria tadi masih duduk-duduk di tempat semula. Beberapa dari mereka memandang ke arah kami sambil senyum-senyum. Setelah dekat dengan mobil, saya melihat ada yg tidak normal. Posisi mobil saya agak miring ke arah kanan depan. Benar saja, ketika saya cek, ternyata ban depan kanan sudah kempes, padahal 3 jam sebelumnya baru cek angin. Langsung saya minta istri dan anak-anak untuk segera masuk mobil dan mengunci pintu, sementara saya memeriksa ban. Setelah saya cek, tidak ada tanda-tanda paku atau benda tajam lainnya menempel di ban. Kecurigaan saya bertambah ketika saya tengok para pria yg sedang duduk-duduk tadi agak kasak-kusuk sambil melihat ke arah saya. Niat untuk mengganti ban saya batalkan, untuk menghindari hal-hal yang lebih buruk. Berbagai skenario muncul dibenak saya, mengingat sebelumnya saya pernah menjadi korban perampokan dengan modus serupa. Akhirnya saya ambil pompa angin (jenis pompa kaki) dari bagasi. Ban yang telah kempes saya pompa selama beberapa menit, sambil beberapa kali memeriksa apakah benar-benar ada kebocoran. Setelah terasa cukup, segera saya masuk mobil, menyalakan mesin, dan langsung keluar dari area parkir. Untungnya kami tinggal tidak jauh dari situ, sehingga tidak sampai 5 menit, kami telah tiba di rumah. Begitu keluar dari mobil, saya cek kembali ban kanan depan. Tekanan ban sama sekali tdak berkurang sejak saya meninggalkan Pasar Sunan Giri. Yakinlah saya bahwa ada orang yang sengaja mengempeskan ban mobil saya, entah dengan maksud apa. Mungkin jika saya memutuskan untuk mengganti ban, kejadiannya akan berbeda. Untung saya selalu membawa pompa angin di bagasi.
Jadi, pelajaran yang bisa diambil dari kejadian di atas:
1. Hindari memarkir di area seperti Pasar Sunan Giri atau yang sejenisnya bila telah gelap.
2. Kalaupun harus parkir di tempat seperti itu, jangan memarkir kendaraan jauh dari loket parkir. Dengan demikian kendaraan Anda lebih terpantau oleh petugas.
3. Perhatikan suasana sekitar parkir. Dengarkan insting Anda. Langsung pindahkan kendaraan bila Anda merasa kurang nyaman.
4. Bawa selalu peralatan untuk keadaan darurat. Tidak ada salahnya membawa alat yang kelihatannya sepele, seperti pompa angin (model kaki).
5. Bila Anda tidak bisa menangani masalah sendiri, segera hubungi keluarga atau kerabat untuk memberitahukan situasi dan posisi Anda.
6. Amankan barang2 berharga yang ada di dalam mobil, sehingga jika ada orang berkerumun di dekat Anda (dengan dalih ingin membantu), mereka tidak bisa dengan mudah mengambil barang2 tersebut.
Kamis, 05 Juni 2008
Hati-hati di Parkiran Pasar Sunan Giri, Rawamangun
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hindari memarkir kendaraan jika Anda tidak punya kendaraan karena kemungkinan kendaraan yang Anda parkir itu curian dan Anda lupa telah mencurinya. Huahahahahaaaa
BalasHapus@ratih: anda benar sekali!
BalasHapusterimakasih infonya pak, rumah saya juga disekitar daerah sana pak. padahal daerahnya ramai sekalipun, tapi tetep ada aja kejadian seperti itu.
BalasHapus